Thursday, January 2, 2014

Foto Junkers Ju 87 "Stuka"

Jarang terdapat foto yang memperlihatkan pesawat Junkers ju 87 A dari “Legion Condor” yang, berdasarkan buku-buku keluaran Jerman tentang unit tersebut di masa Perang Saudara Spanyol, tidak pernah disebutkan keberadaannya! Hanya terdapat tiga buah Ju 87 A yang biasa dinamakan sebagai “Jolanthe-Kette” (berdasarkan emblem babi “Jolanthe-Schwein”) yang disebut-sebut digunakan sebagai bahan percobaan pesawat pembom tukik terbaru Jerman. Ketiga buah pesawat tersebut tiba di Spanyol pada tanggal 15 Januari 1938, dimana identitasnya telah banyak orang tahu: 29●2 Unteroffizier Bartels/Unteroffizier Fleisch, 29●3 Leutnant Gerhard Weyert /Unteroffizier Göller, dan 29●4 Leutnant Hermann-Josef Haas (Kettenführer)/Feldwebel Kramer. Semua awaknya diambil dari 11.Staffel/Lehrgeschwader 1 (LG 1) dan hanya pernah menerbangkan Ju 87 A beberapa bulan saja sebelum tiba di Spanyol! Pada kenyataannya, cuma Ju 87 A 29●5, 29●6, dan 29●7 yang melakukan misi tempur, dengan dua yang terakhir dari bulan Juli 1938 dan seterusnya. Tak banyak yang diketahui mengenai Ju 87 A 29●5 dalam foto ini

---------------------------------------------------------------------------

General der Panzertruppe Erwin Rommel (Befehlshaber Panzergruppe "Afrika") bersiap-siap untuk menikmati rasanya terbang, saat dibantu duduk di jok penembak senapan mesin sebuah pesawat pembom tukik Junkers Ju 87B "Stuka" milik Hauptmann Kurt Kuhlmey (Staffelkapitän 1.Staffel / I.Gruppe / Sturzkampfgeschwader 1). Yang membantu sang jenderal bersiap-siap tidak lain adalah Leutnant Hans-Joachim Marseille (Flugzeugführer di 3.Staffel / I.Gruppe / Jagdgeschwader 27), yang nantinya menjelma menjadi pilot pemburu terbaik Jerman dalam kancah pertempuran di Afrika Utara. Foto ini diambil pada bulan November 1941, dalam kunjungan pertama Jenderal Rommel ke markas Jagdgeschwader 27 (JG 27). Dikisahkan bahwa Marseille dan Rommel saling bertukar cerita mengenai insiden yang terjadi beberapa waktu sebelumnya, dimana pilot Australia Clive "Killer" Caldwell telah dengan sengaja menembak seorang pilot JG 27 yang sedang melayang dengan parasutnya. Kuhlmey, yang ikut hadir, juga menyatakan bahwa anakbuahnya turut menyaksikan insiden tersebut, sebuah hal yang dianggap sebagai perbuatan yang kontroversial di kancah peperangan Afrika Utara yang dikenal "bersih"


Sumber :
Majalah "Luftwaffe im Focus" edisi No.1 tahun 2002
www.heatonlewisbooks.com

No comments: