Tuesday, September 25, 2012

Album Foto 36. Waffen-Grenadier-Division der SS (Dirlewanger Brigade)


Logo 36. Waffen-Grenadier-Division der SS terdiri dari sebuah panji yang memajang dua buah stielhandgranate yang saling bersilang. Seiring berjalannya waktu, nama unit ini berubah-ubah: Wilddiebkommando Oranienburg (15 Juni 1940 - Juli 1940); SS-Sonderkommando Dirlewanger (Juli 1940 - 1 September 1940); SS-Sonderbataillon Dirlewanger (1 September 1940 - September 1943); SS-Sonderregiment Dirlewanger (September 1943- Desember 1944); SS-Sturmbrigade Dirlewanger (19 Desember 1944 - 20 Februari 1945); dan 36. Waffen-Grenadier-Division der SS (20 Februari 1945 - Mei 1945)


SS-Oberführer der Reserve Dr. Oskar Paul Dirlewanger adalah pendiri sekaligus komandan Brigade Dirlewanger, unit kontroversial yang mengabadikan namanya di seantero warung remang-remang. Keberaniannya di medan perang tidak usah diragukan lagi, yang terbukti dari seabreg medali yang diraihnya (lihat DISINI). Tapi bagaimana dengan kepribadiannya? Saya kutip ucapan para sejarawan, dan ini hanya sebagian kecilnya saja: "Pembunuh psikopat dan penyiksa anak kecil" (Steven Zaloga); "Orang sadis dan penyuka kekerasan" (Richard Rhodes); "Ahli dalam pemusnahan manusia" (J. Bowyer Bell); "Berjiwa sadis serta tukang perkosa mayat" (Bryan Mark Rigg). Satu buku (Chris Bishop, Michael Williams, "SS: Hell on the Western Front") menyebutnya sebagai "Manusia paling berjiwa iblis dalam tubuh SS", sementara Timothy Snyder mengklaim: "Di seluruh kancah Perang Dunia II, hanya sedikit manusia yang bisa menyaingi kebrutalan seorang Oskar Dirlewanger!"


 Foto studio anak buah Dirlewanger dengan pita Eisernes Kreuz II klasse dan Ostmedaille di kancing seragamnya. Di kerahnya terpasang logo dua senapan Kar98 bersilang. Anggota-anggota unit ini hampir selalu berasal dari "manusia-manusia KW 9" semacam perampok, pembunuh, pemerkosa, penghuni rumah sakit jiwa, anggota unit hukuman, dsb. Tak heran kalau dalam aksinya mereka melakukan banyak perbuatan kontroversial yang bahkan dikecam oleh para petinggi Nazi! Cukuplah apa yang dikatakan oleh SS-Gruppenführer Hermann Fegelein kepada Hitler saat melaporkan apa yang dilakukan oleh SS-Sonderregiment Dirlewanger di Warsawa tahun 1944: "Mein Führer, mereka benar-benar manusia rendah!"


 
Para prajurit SS berjalan di jalan Chlodna, dekat Hala Mirowska (Mirowska Markthalle), sambil memasuki kota Warsawa untuk memadamkan pemberontakan yang dilakukan oleh kaum Yahudi dan gerilyawan Komunis Polandia, bulan Agustus 1944. Reruntuhan di latar belakang merupakan bekas markas pemadam kebakaran distrik Mirow di Warsawa. Orang-orang ini diduga kuat berasal dari SS-Sonderregiment Dirlewanger yang terkenal kebrutalannya, dan foto yang diambil oleh Kriegsberichter Leher (PK KBZ HG Mitte) ini tampaknya merupakan foto "candid" yang memperlihatkan beberapa anggota SS tertawa dan melirik ke arah fotografer. Orang yang berada di latar depan mengenakan chevron Rottenführer di lengannya dan pistol suar di pinggangnya, sementara rekan-rekannya ada yang mengenakan seragam kamuflase. Mereka tampaknya dipersenjatai dengan baik untuk operasi ini


Anggota SS-Sonderregiment Dirlewanger dalam aksi pertempuran di puing-puing kota Warsawa bulan Agustus 1944. Seorang prajurit berseragam M43 dan bersenjatakan MP40 memberi tanda kepada rekannya yang memegang Flammenwerfer (penyembur api) untuk menunggu waktu yang tepat sebelum beraksi. Prajurit di kiri tampaknya adalah bintara yang bertugas sebagai "spiess" di kesatuannya (yang terindikasi dari strip di lengannya), tapi ada juga yang menyebutkan bahwa strip semacam ini merupakan pertanda bahwa prajurit tersebut sedang dalam proses rehabilitasi dari hukumannya sebelum ditempatkan kembali di unit normal. Bukan hal yang aneh untuk mencopot segala kepangkatan di kerah dan pundak demi menghindari kemungkinan menjadi sasaran sniper musuh yang biasanya membidik orang berpangkat daripada prajurit rendahan!


Anggota SS-Sonderregiment Dirlewanger di jendela sebuah toko di jalan Focha 9 dalam aksi pertempuran kota di Warsawa bulan Agustus 1944. Mereka bersenjatakan MP40, senapan Kar98 dan stielhandgranate. Di bayangan kaca bisa terlihat bangunan di seberangnya, yaitu di jalan Focha 8. Foto oleh Kriegsberichter Hans Schremmer ini kemungkinan adalah pose belaka dan tidak benar-benar diambil di medan pertempuran yang sebenarnya karena lokasi dimana Resimen Dirlewanger bertugas hanya diliput sedikit saja oleh para koresponden perang Wehrmacht!


Setelah pembantaian di Warsawa yang tidak tanggung-tanggung, unit Brigade Dirlewanger menjadi tertutup dari dunia luar, sampai-sampai anggotanya merasa perlu untuk memakai topeng kamuflase khusus yang dinamakan dengan tarn-gesichtsmaske demi menyembunyikan identitas mereka (perhatikan juga feldmütze di kepalanya yang juga memakai cover kamuflase Splittermuster 31)! Senjata yang dipegang oleh prajurit dalam foto ini adalah PPSH-41 (Pistolet-Pulemyot Shpagina) hasil rampasan dari Rusia


Foto yang diambil dari koleksi LIFE ini memperlihatkan para tentara SS yang menyerah. Kemungkinan besar ini adalah orang-orang yang menyerah setelah pertempuran Halbe di selatan Berlin berakhir (awal Mei 1945). Mereka menyerahkan diri kepada pasukan Amerika di Tangermünde di pinggir sungai Elbe. Yang menarik di foto ini adalah adanya anggota Brigade Dirlewanger yang terkenal kejam di sebelah tengah (memakai perban di kepala dengan medali Nahkampfspange dan Eisernes Kreuz I klasse), dimana foto anggota unit ini sangat jarang ditemukan, apalagi dengan mengenakan kerah Dirlewanger! 36. Waffen-Grenadier-Division 'Dirlewanger' (strukturnya berkembang menjadi divisi di akhir perang) memang tercatat ikut mempertahankan posisi pertahanan mereka di dekat Guben, sebelum terdesak mundur ke Halbe. Disana, banyak unsur kriminal dan komunis dalam tubuh divisi tersebut yang memberontak dan bahkan membunuh perwira mereka. Hanya beberapa orang yang tetap bertahan untuk setia kepada komandan mereka Fritz Schmedes dan menyerahkan diri sebagai satu kesatuan. Para tawanan Waffen-SS lainnya kemungkinan berasal dari sisa-sisa 23. SS-Panzergrenadier-Division 'Nederland' dan 32. SS-Freiwilligen-Grenadier-Division '30. Januar'. 35. SS-Polizei-Grenadier-Division juga bertempur di Halbe, dan beberapa orang anggotanya mengenakan seragam Waffen-SS, so bisa jadi mereka juga ikut nongol di foto ini. Schwere SS-Panzer Abteilung 502 ikut melindungi gerakan menerobos keluar dari Halbe, dan mungkin mereka juga ada disini meskipun hanya satu batalyon. Disini kita juga bisa melihat banyak yang berseragam Heer, dan kemungkinan mereka berasal dari Panzergrenadier Division Kurmark yang juga ikut bertempur di Kantong Halbe


Sumber :
Buku "The Cruel Hunters: SS-Sonderkommando Dirlewanger Hitler's Most Notorious Anti-Partisan Unit" karya French L. MacLean
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi LIFE
www.axishistory.com
www.commons.wikimedia.org
www.thedarkpaladin.com
www.warsawuprising.com
www.wehrmacht-awards.com

No comments: