Wednesday, August 22, 2012

Foto Kehlkopfmikrofon (Mikrofon Tenggorokan/Throat Microphone)

 Leutnant der Reserve Otto Carius (Zugführer di 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502) nongkrong di atas kubah Panzerkampfwagen VI Tiger "213" sambil memakai kopfhörer (headphone) dan Kehlkopfmikrofon (mikrofon tenggorokan). Menurut Carius sendiri, inilah posisi utama saat menyerang musuh di front pertempuran: menongolkan sedikit muka - sejelek apapun - daripada harus ngumpet di dalam dan mengandalkan lubang intip yang terbatas cakupan penglihatannya (perhatikan lubang horizontal di bawah!). Meskipun begitu, "diving" pada saat yang tepat juga benar-benar penting demi menghindari pecahan peluru atau sasaran tembakan sniper musuh. Palka turet Tiger ini berasal dari model pertama yang lebih jangkung dari model-model selanjutnya. Siluetnya yang tinggi - ditambah dengan pola lasannya - memberikan kerugian yang tidak sedikit bagi para komandan tank yang bertugas di front. Segera bermunculan keluhan dan saran perbaikan, yang langsung ditampung dan diterapkan pada produksi keluaran selanjutnya



Oberstleutnant Herbert Gomille (15 Oktober 1913 - 18 Mei 2009) adalah seorang jagoan panzer yang, bersama dengan Hauptmann Joachim Barth (Chef 1.Kompanie / Panzerjäger-Abteilung 13), berhasil menghancurkan 33 buah tank Soviet dalam pertempuran sengit di bulan September 1942 yang berlangsung selama tiga hari! Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 25 Oktober 1942 sebagai Hauptmann dan  Kommandeur II.Abteilung / Panzer-Regiment 4 / 13.Panzer-Division / III.Panzerkorps / 1.Panzerarmee / Heeresgruppe A. Pada tanggal 5 Mei 1943 dia berada di Panzertruppenschule Wünsdorf, tapi hanya beberapa bulan kemudian (10 Juli 1943) dipromosikan sebagai Kommandeur III.Schwere-Abteilung (Tiger) / Panzer-Regiment "Großdeutschland" yang merupakan unit elit Wehrmacht. Pada tanggal 10 Maret 1944 Gomille ditarik kembali dari front dan menjadi staff Inspekteur der Panzertruppen. Tidak diketahui lagi penempatannya setelahnya. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (29 September 1939) und I.Klasse (23 Mei 1940); serta Deutsches Kreuz in Gold (24 Februari 1942)




 SS-Sturmbannführer Christian Tychsen (Kommandeur II.Bataillon / SS-Panzer-Regiment 2 / SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich") sebagai seorang komandan panzer di atas tunggangannya, sebuah Panzerbefehlswagen III (tank komando III). Tank medium "sederhana" ini digunakannya secara gemilang dalam dua pertempuran besar: Kharkov dan Kursk. Di kepalanya terpasang perpaduan kopfhörer (headphone) dan Kehlkopfmikrofon (mikrofon tenggorokan)


 Salah satu dari foto terakhir jagoan panzer SS-Hauptsturmführer Michael Wittmann (Kommandeur schwere SS-Panzer-Abteilung 101) yang diambil beberapa hari sebelum dia gugur dalam pertempuran di dekat Gaumesnil (Prancis) tanggal 8 Agustus 1944. Disini dia mengenakan Kopfhörer (headphone) dan Kehlkopfmikrofon (mikrofon tenggorokan), sementara di lehernya tercantol medali super bergengsi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub und Schwertern. Wajahnya masih menunjukkan semangat pantang menyerah dalam menghadapi musuh yang berkekuatan berkali-kali lipat!


SS-Obersturmbannführer Max Wünsche (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 12 / 12.SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler") di atas turet Panzerkampfwagen V Panther dalam sebuah demonstrasi militer di hadapan para petinggi Wehrmacht yang digelar di Truppenübungsplatz Beverloo, Belgia, pada tanggal 6 Februari 1944. Dia mengenakan jaket kamuflase Telo Mimetico M29 pola kedua buatan Italia sebagai pakaian luar, sementara di kepalanya terpasang Kopfhörer (headphone) dan Kehlkopfmikrofon (mikrofon tenggorokan) yang umum dipakai oleh komandan panzer. Resimennya tercatat menghancurkan 250 tank Sekutu dalam pertempuran di Normandia! Perhatikan cord (tambang) di schirmmütze Wünsche yang sedikit longgar


 Foto oleh Kriegsberichter Kempe yang diambil pada tahun 1942 ini memperlihatkan seorang Oberfeldwebel yang nongkrong di atas Spähpanzer Sd.Kfz.222 dalam konvoy unit pelopor dari Infanterie-Division (motorisiert) Großdeutschland di medan berumput Akhtyrka (Sumy Oblast, Ukraina). Persis di belakangnya kita bisa melihat sebuah Panzerkampfwagen II yang diikuti oleh dua buah halftrack: Sd.Kfz.250 dan Sd.Kfz.251/6. Si Oberfeldwebel mengenakan kopfhörer (headphone) dan Kehlkopfmikrofon (mikrofon tenggorokan) di kepalanya
Seorang komandan panzer Jerman nongkrong di panzerturm (turet) sambil memakai Kopfhörer (headphone) dan Kehlkopfmikrofon (mikrofon tenggorokan), selatan Rusia, Agustus 1942. Foto oleh Kriegsberichter Koch dari Propaganda-Kompanie (PK) 694. Kehlkopfmikrofon juga digunakan secra luas oleh awak udara, pokoknya tempat-tempat dimana suara bising berpotensi mengganggu komunikasi. Perbedaannya, awak panzer menggunakan Kehlkopfmikrofon model "B" atau L38114, sementara awak Luftwaffe menggunakan Abfragegarnitur L38 (headset yang dilengkapi dengan mikrofon tenggorokan serta receiver tunggal)



Seorang awak Jagdpanther penghancur tank sedang nongkrong di atas tunggangannya yang berlapis zimmerit. Dia adalah Leutnant Hermann Feldheim, Zugführer 2.Zug / 1.Kompanie / schwere Panzerjäger-Abteilung 654. Foto diambil di Prancis bulan Juni 1944 oleh Kriegsberichter Wagner dari KBZ OB West saat Jagdpanther-Jagdpanther dari 654 dibaluri kamuflase sebelum berangkat ke medan pertempuran di Normandia. Ini merupakan salah satu contoh pemakaian seragam hasil modifikasi lapangan yang menggunakan bahan kain kamuflase Heeres Splittertarnmuster (splinter-pattern) yang biasa dipakai sebagai Zeltbahn. Zeltbahn sendiri merupakan bahan kamuflase resmi angkatan darat Jerman sampai tahun 1942, ketika mereka menambahkan Tarnhemd (smock) dan Tarnhelmüberzug (helmet cover), yang keduanya dibuat dari bahan kain kepar ringan herringbone. Di lapangan sendiri bermunculan garmen dan penutup helm tidak resmi yang diproduksi dari hasil modifikasi cepat di lapangan atau pemesanan ke penjahit, dan kebanyakannya terbuat dari bahan zeltbahn. Yang termasuk ke dalam hal ini adalah seragam tugas, jaket penerjun payung, jaket lapangan, tas ransel dan jaket panzer


 Seorang komandan panzer Jerman berpangkat Leutnant nongkrong di panzerturm (turet) sambil memakai Kopfhörer (headphone) dan Kehlkopfmikrofon (mikrofon tenggorokan), utara Prancis, tahun 1943. Dia juga mengenakan teropong Zeiss Hensoldt Panzer Fernglas Dienstglas 10x50 bmj yang tergantung di lehernya. Foto oleh Kriegsberichter Scheck dari Propaganda-Kompanie (PK) 698


Awak Panzertruppen lain yang memakai Kopfhörer (headphone) dan Kehlkopfmikrofon (mikrofon tenggorokan) di Rusia tengah, Oktober 1941. Di kerahnya terpasang pita Eisernes Kreuz II klasse. Wehrmacht adalah militer pertama di dunia yang mengembangkan secara luas penggunaan mikrofon tenggorokan dalam tubuh Heer dan Luftwaffe. Foto oleh Kriegsberichter Götze dari Propaganda-Kompanie (PK) 689



Awak Panther muda dari Heer ini baru saja dianugerahi Eisernes Kreuz II.Klasse, dan rona kegembiraan sekaligus bangga sangat kentara di wajahnya. Dia berpose di tunggangannya sambil mengenakan Kopfhörer (headphone) dan Kehlkopfmikrofon (mikrofon tenggorokan)


 Sampul buku "PK CAMERAMAN No. 1 Panzerjäger in the West 1944" karya Remy Spezzano dan Douglas Nash ini memperlihatkan seorang anggota 1.Kompanie / Panzerjäger-Abteilung 19 (L) / Luftwaffen Feld-Division 19 sedang nampang di atas tunggangannya, sebuah Marder III bersenjatakan meriam 75mm, sambil mengenakan Kopfhörer (headphone) dan Kehlkopfmikrofon (mikrofon tenggorokan). Foto diambil oleh Kriegsberichter Karl Kurth dari PK (Propaganda-Kompanie) 698 di sekitar wilayah Eeklo (Belgia), akhir Februari 1944, saat unit tersebut melakukan persiapan akhir sebelum diterjunkan dalam peperangan


Foto oleh Kriegsberichter Günther Thiede dari PK (Propaganda-Kompanie) 694 ini memperlihatkan Nachrichtenoffizier (Perwira sandi) Leutnant Heinz Endruweit dari Panzer-Regiment 24/24.Panzer-Division), difoto di atas kupola Panzerkampfwagen IV Ausf.F1 sambil memakai Kopfhörer (headphone) dan Kehlkopfmikrofon (mikrofon tenggorokan), sementara di latar belakang adalah halftrack schützenpanzerwagen Sd.Kfz.251 (dengan insignia kuda loncat simbol 24. Panzer-Division di bagian depan) diikuti oleh dua buah tank intai Panzerkampfwagen II. Foto ini diambil di barat Blinikov, dekat Stalingrad, tanggal 29 atau 30 Agustus 1942. Endruweit bunuh diri tanggal 16 Januari 1943 setelah kehilangan semua harapan untuk lolos dari pengepungan Stalingrad



Seorang Leutnant berkacamata yang merupakan komandan Panzerkampfwagen IV "508" dari XXXXVII.Panzerkorps / 5.Panzerarmee berpose di atas kubah tunggangannya untuk kepentingan propaganda sebelum berangkat bertempur. Dia mengenakan Kopfhörer (headphone) dan Kehlkopfmikrofon (mikrofon tenggorokan) di kepalanya. Sang komandan merupakan veteran dari begitu banyak pertempuran yang terlihat dari medali dan penghargaan yang tertempel di seragamnya: Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse, Panzerkampfabzeichen in Silber, dan Krimschild. Pada saat itu XXXXVII. Panzerkorps (General der Panzertruppe Heinrich Freiherr von Lüttwitz) terdiri dari 21. Panzer-Division, Panzer-Brigade 111, Panzer-Brigade 112, dan Panzer-Brigade 113. Foto diambil di desa Abreschviller, Moselle, di sektor Sarrebourg (Prancis) di tengah kecamuk Pertempuran Arracourt/Lorraine tanggal 20 September 1944


 13. Panzer-Division di tahun 1941. Dari kiri ke kanan: Leutnant Heinz Reverchon (Adjutant Kradschützen-Bataillon 43) dan Oberstleutnant Dipl.-Ing. Harald Stolz (Kommandeur Kradschützen-Bataillon 43). Keduanya adalah peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes: Reverchon tanggal 16 September 1942, sementara Stolz tanggal 28 Agustus 1942. Stolz memakai Kopfhörer (headphone) dan Kehlkopfmikrofon (mikrofon tenggorokan) di kepalanya


 Dari kiri ke kanan: Leutnant der Reserve Hans-Georg Müller (Zugführer di 1.Kompanie / Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division), Leutnant der Reserve Karl-Heinz Kremer (Zugführer di 1.Kompanie / Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division) dan Hauptmann Hans-Detloff von Cossel (Chef 1.Kompanie / Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division). Cossel mengenakan Kopfhörer (headphone) dan Kehlkopfmikrofon (mikrofon tenggorokan) di kepalanya, sementara Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang didapatnya tanggal 8 September 1941 tergantung di leher. Foto diambil sebelum sebuah serangan terhadap posisi Tentara Merah di Front Timur bulan Juni 1942

------------------------------------------------------------------------------

Kehlkopfmikrofon H007568 model "B". Intelijen yang akurat dan amannya jalur komunikasi merupakan hal yang vital bagi setiap angkatan bersenjata dalam semua peperangan. Dalam Perang Dunia II, setiap divisi Wehrmacht mempunyai unit sandinya sendiri yang terintegrasi. Unit-unit Nachrichten ini biasanya seukuran batalyon dan terdiri dari sebuah Kompi HQ, sebuah Kompi Radio, dan sebuah Kompi Telepon. Para anggotanya menggunakan segala jenis peralatan komunikasi demi menunjang kinerja mereka semacam receiver radio, telepon lapangan dan lain-lainnya. Alat yang paling umum dari peralatan komunikasi lapangan adalah headset dan mikrofon yang digunakan sebagai kelengkapan radio serta telepon lapangan. Salah satunya adalah dual throat (larynx) microphone yang terdiri dari beberapa model yang sedikit berbeda. Foto di atas memperlihatkan Kehlkopfmikrofon H007568 model "B" yang umum dipakai oleh para awak panzertruppen dan radio lapangan


Set Kehlkopfmikrofon H007568 model "B" di atas terdiri dari mikrofon ganda yang terbuat dari bakelit tempa coklat dan hitam yang disambung menggunakan lembar metal "neck set" magnetik berbungkus cover kulit hitam. Di bagian bawah mikrofon terdapat kabel listrik berpelapis yang tersambung ke kotak switch on/off yang bertuliskan "(Fu) b", artinya adalah Funk (radio) model "b"


Sumber :
Buku "Tigers in the Mud" karya Otto Carius
Majalah "The Combat Tanks Collection" No.102
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi pribadi Hans-Jürgen Zeis
www.beatboxmics.com
www.commons.wikimedia.org
www.estmilitaria.forumactif.org
www.flickr.com
www.forum.axishistory.com
www.germanmilitaria.com
www.panzerace.net 
www.panzerregiment35.blogspot.com
www.rzm.com

No comments: