Saturday, June 4, 2011

Album Foto Stahlhelm (Helm Baja) Nazi Jerman


Gambar ini diambil dari buku "Ehrenbuch des deutschen Heeres" karya Major a. D. F. W. Deiß terbitan tahun 1928 dan memperlihatkan desain stahlhelm M1916 karya Profesor Dr. Friedrich Schwerd dari Institut Teknik Hanover. Sang profesor mendasarkan desainnya pada helm perang Eropa dari abad ke-15, sallet, yang memberi perlindungan maksimal pada bagian kepala dan leher. Meskipun dibuatnya pada tahun 1915, tapi karena persetujuan untuk pembuatannya turun pada tahun baru 1916, maka helm ini biasa dinamakan sebagai "stahlhelm M1916" (helm baja model 1916). Saat dia pertama kali didistribusikan pada pasukan Jerman yang bertarung di Verdun bulan Februari 1916, secara drastis jumlah luka di kepala menurun secara signifikan


 
 Contoh-contoh pemakaian stahlhelm yang baru datang dari pabrik dan masih terselubung oleh kain kanvas pembungkus. Biasanya terdapat dua jenis bahan pembungkusnya: kain kanvas dan kertas tebal. Untuk pengirimannya pihak pabrik membebankan tambahan 2 Reichsmark ke OKW (Oberkommando der Wehrmacht) selain dari harga dasar stahlhelm. Kadangkala ikut pula dikirimkan jaring kawat untuk menempelkan dedaunan bersamaan dengan helmnya, tergantung pesanan atau kebutuhan dari unit yang dituju


Dua orang awak senapan mesin MG-34 menembakkan senjata mereka pada arah yang diduga sebagai lokasi musuh berada di perbatasan kota Stalingrad, awal bulan September 1942. Senapan mesin ini dilengkapi dengan sebuah Gurttrommel 34 (keranjang tromol) yang mampu menampung sabuk peluru kaliber 7,92mm berisi 50 biji. Sebuah Schützengruppe (Grup Senapan) biasa dibagi menjadi lima atau enam orang Schützentrupp (Pasukan Senapan) di bawah komando wakil Gruppenführer (Pimpinan Grup/Skuad), serta satu buah Maschinengewehrtrupp (Pasukan Senapan Mesin) beranggotakan tiga orang, plus satu orang Gruppenführer yang biasanya berpangkat Unteroffizier. Kedua awak senapan mesin di atas mengenakan Gummibänder (ban karet) di stahlhelm mereka yang dipotong dari ban kendaraan dan berfungsi sebagai penyemat kamuflase (daun-daunan)



Topi baja dan kertas berserakan di tanah lapang yang sebelumnya menjadi tempat pengumpulan tawanan Jerman di Kantong Falaise sebelum diberangkatkan ke kamp tahanan. Helm yang berada paling depan adalah helm Fallschirmjäger, sementara di latar belakang sebelah kiri kita bisa melihat SdKfz 11 yang biasa digunakan untuk membawa artileri atau anti-tank




Para anggota RAD (organisasi buruh Nazi) sedang mendapat pembagian helm Luftwaffe, dengan beberapa di antaranya mencocokkan helm dengan ukuran kepala. Praktek seperti ini (pemakaian helm yang sama dari dua unit berbeda) kerap terjadi, terutama menjelang akhir perang dimana unit-unit militer Jerman memakai apapun yang tersedia bagi mereka

 Private JA Taylor (kiri) dan JD Villeneuve dari Royal Canadian Regiment dengan segunung stahlhelm yang diserahkan oleh pasukan Jerman yang menyerahkan diri. Ijmuiden, Belanda, 11 Mei 1945



Bintara Heer ini mengenakan paradeanzug (seragam parade) dan stahlhelm M40. Decalnya adalah tipe Quist yang terlihat dari bentuk paruh elangnya yang tipis


Contoh pemakaian stahlhelm M40 double decal yang dikenakan oleh bintara Wehrmacht dengan schützenschnur (marksmanship lanyard/tambang ketepatan menembak) terselempang di pundaknya


Foto hasil pewarnaan yang memperlihatkan seorang prajurit muda Wehrmacht yang mengenakan stahlhelm M35 yang mendapat finishing pabrik berdasarkan spesifikasi tahun 1940 (atau hasil modifikasi ke spesifikasi tahun 1940 dan dibagikan kembali). Perhatikan tekstur finishing catnya yang khas!


Foto berwarna yang luar biasa ini (asli loh dari zaman Nazi!) memperlihatkan bagian kanan dari stahlhelm M35 Heer double decal. Menarik diperhatikan bahwa gesper tali dagunya terlihat berada di sisi kanan dan bukannya di kiri seperti yang biasa terlihat di helm lainnya! Warna finishing helm serta bentuk lengkungan cangkangnya mengindikasikan bahwa stahlhelm ini merupakan produksi firma F.W. Quist

Awak senapan mesin MG15 pesawat Dornier Do 17 bersiap sedia di posnya yang berada di jendela samping pesawat. Dalam tahun-tahun sebelum perang, Luftwaffe tidak pernah menerima jatah pembagian stahlhelm sebanyak Heer. Selain karena jumlah personilnya yang memang jauh lebih sedikit dibandingkan Angkatan Darat, Luftwaffe pun tidak menjadi prioritas utama dalam pendistribusian helmnya. Uniknya, lebih banyak stahlhelm Luftwaffe yang "bertahan hidup" sampai akhir perang dibandingkan dengan yang dipunyai unit tempur darat semacam Heer atau Waffen-SS. Ini karena helm-helm yang dibagikan ke unit udara atau flak mempunyai resiko tergerus kondisi yang lebih minim dibandingkan dengan unit darat lainnya


Anggota Feld-Division Luftwaffe di jembatan Nettuno.Produksi stahlhelm untuk Luftwaffe tetap tinggi di tahun 1942 ketika Hitler memerintahkan pembentukan unit-unit infanteri Luftwaffe demi menambah tenaga unit tempur Jerman yang sibuk di berbagai front. Divisi-divisi lapangan ini anggotanya diambil dari kelebihan awak udara dan darat. Tahun selanjutnya (1943), 22 divisi telah dibentuk. Kebanyakan formasi ini kemudian hancur lebur di medan perang Rusia. Tapi meskipun begitu, kebutuhan untuk pasokan stahlhelm di tanah air tetap tinggi karena bertambahnya anggota penembak flak (senjata anti serangan udara)


Foto studio dari seorang Unteroffizier Luftwaffe yang memperlihatkan dengan jelas stahlhelm M35 dengan decal elang Luftwaffe "pola kedua"


Foto hasil pewarnaan zaman Perang Dunia II yang langka dan memperlihatkan seorang flieger (penerbang) Luftwaffe muda yang mengenakan stahlhelm M40


Kandidat bintara Luftwaffe dari unit Flak yang mengenakan stahlhelm M40 double decal. Seorang kandidat bintara atau perwira Wehrmacht bisa ketahuan dari strap yang terdapat di schulterklappen-nya (tanda pangkat bahu)


Seorang bintara Küsten-Artillerie (Artileri Pantai) Kriegsmarine yang mengenakan seragam lapangan feldgrau serta stahlhelm Kriegsmarine M40 single decal


"Prajurit Aspal" adalah julukan untuk anggota SS berseragam hitam-hitam di awal tahun 1930-an. Foto di atas memperlihatkan para tentara dari SS-LAH (Leibstandarte Adolf Hitler) di tahun 1935. Mereka masih mengenakan seragam hitam pola awal serta stahlhelm masa Perang Dunia I (tapi dengan insignia helm versi kedua). Tahun selanjutnya SS-LAH dan SS-V (Verfügungstruppen) merubah seragam mereka menjadi berwarna abu-abu serta stahlhelm M-1935


SS-Oberstgruppenführer und Generaloberst der Polizei Kurt Daluege dan SS-Gruppenführer Karl Hermann Frank yang sama-sama mengenakan stahlhelm. Perhatikan bahwa helm Frank lebih terang dibandingkan yang lainnya. Ini karena dia mengenakan helm berwarna abu-abu, sementara yang lainnya hijau apel


Stahlhelm M35 milik SS-Obergruppenführer Karl Hermann Frank yang dijual oleh Bruce Hermann dalam situsnya INI. Helm dengan nomor seri 389 satu ini mempunyai decal rune SS dan bendera Swastika, serta dilengkapi dengan tulisan nama pemiliknya di bagian dalam. Stahlhelm ini asalnya adalah berwarna hitam khas SS-Allgemeine, tapi kemudian dicat abu-abu SS-VT. Dikatakan bahwa helm tersebut didapat oleh seorang veteran dari Karl Hermann Frank langsung saat dia menyerahkan diri di Pilsen tahun 1945


Tamtama Polisi di atas memakai stahlhelm polizei M35 yang kemungkinan besar berasal dari kontrak Quist tahun 1936 dengan melihat dari cat finishing-nya







Sumber :
Buku "Germany's Combat Helmets 1933-1945: A Modern Study" karya Ken Niewiarowicz

Buku "Stalingrad Inferno: The Infantryman's War" karya Gordon Rottman dan Ronald Volstad
Buku "Waffen-SS Encyclopedia" karya Marc Rikmenspoel
Foto koleksi pribadi Akira Takiguchi
Foto koleksi pribadi George A. Petersen
Foto koleksi pribadi Otto Spronk

www.facebook.com
www.stolly.org.uk
www.warrelics.eu
www.wehrmacht-awards.com

1 comment:

maruftim said...

Makasih infonya min..