Thursday, June 30, 2011

Foto Tokoh Third Reich Peraih Erdkampfabzeichen der Luftwaffe (Luftwaffe Ground Assault Badge)





 Generalmajor Kurt Andersen (2 Oktober 1898 - 9 Januari 2003) adalah mantan kapten polisi veteran Perang Dunia Pertama yang bergabung dengan Luftwaffe tanggal 1 Agustus 1935 dan kemudian menapaki karir sebagai perwira artileri anti pesawat udara (Flak-Artillerie). Di akhir tahun 1942 Andersen menjadi komandan Flak-Regiment 153 (motorisiert), dimana empat Abteilung (Detasemen) di bawah komandonya meng-cover wilayah 2. Armee yang sangat luas di Rusia sehingga membutuhkan koordinasi yang ketat dengan Heer (Angkatan Darat). Dalam satu kesempatan Andersen dipaksa untuk membantu pertahanan sebuah markas militer Wehrmacht di Don dengan mengalihfungsikan meriam-meriam udaranya sebagai senjata anti-tank! Dalam pertempuran sengit yang kemudian terjadi, serangan kombinasi tank dan infanteri Soviet berhasil digagalkan melalui komando pribadi sang perwira Luftwaffe, dan tercatat 43 tank menjadi mangsa meriam-meriamnya! Atas prestasinya tersebut Andersen dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 23 Desember 1942 sebagai Oberst dan Kommandeur Flak-Regiment 153 (motorisiert) / 10.Flak-Division / Luftwaffenkommando Don / Luftflotte 4. Setelah menjadi Inspekteur der Flakartillerie Ost, Andersen mengakhiri perang sebagai Kommandeur 23. Flak-Division. Dia ditangkap oleh pasukan Inggris dan menjalani masa tahanan sampai tahun 1948. Karirnya kemudian dilanjutkan bersama Bundesgrenschutz (1 Agustus 1951 - 31 Maret 1961) dan pensiun dengan pangkat Brigadegeneral. Kurt Andersen meninggal dunia tanggal 9 Januari 2003 dalam usia 104 tahun! Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse; 1918 Verwundetenabzeichen in Schwarz; Baltenkreuz II.Klasse dan I.Klasse; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918; Wehrmacht-Dienstauszeichnung II. Klasse; 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (22 September 1939); 1939 Eisernes Kreuz I.Klasse (3 Mei 1940); Erdkampfabzeichen der Luftwaffe (24 Desember 1942); serta Grosses Verdienstkreuz des Verdienstordens der Bundesrepublik Deutschland (13 Maret 1961)


Oberst Oskar Bauer (13 Maret 1900 - 20 Januari 1975) menjadi kadet di Infanterie-Regiment Landgraf Friedrich I von Hessen-Kassel Nr. 81 tanggal 15 Desember 1917 dan ikut bertempur dalam Perang Dunia Pertama sebelum berhenti di akhir perang setelah Kekaisaran Jerman kalah. Pada tanggal 16 Oktober 1934 dia masuk lagi ke militer yang sedang dikembangkan dengan pesat oleh Hitler. Bauer mengambil spesialisasi senjata anti pesawat udara (Flak) dan ditempatkan di Flak-Regiment 13 (2 Januari 1935). Sempat menjadi pengajar di Flakartillerie-Schule, dia kembali ke tugas lapangan saat Jerman menginvasi Prancis pada tahun 1940 dan mengalami luka-luka disana. Atas keberaniannya dia direkomendasikan untuk mendapatkan Ritterkreuz tapi ditolak dan hanya mendapatkan Ehrenpokal sebagai gantinya (penghargaan yang biasanya diberikan untuk awak udara ini diraih oleh Bauer atas jasanya dalam perang udara sebagai komandan unit anti pesawat yang mobil. Dia merupakan salah satu orang pertama dari Flak yang dianugerahi Ehrenpokal!). Pada bulan Maret 1941 Bauer ditunjuk sebagai Bataillonskommandeur di Flak-Regiment 4. Dia memimpin unitnya secara brilian dalam pertempuran darat Bialystok (23-26 Juni 1941) ketika merubah meriam-meriam artileri udaranya untuk digunakan melawan tank-tank Soviet. Pada tanggal 1 Juli 1941 unit Bauer tercatat sudah menghancurkan 57 tank dan 5 pesawat dan berperan besar atas kehancuran dua divisi Rusia di wilayah mereka! Atas prestasinya Bauer dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 22 Oktober 1941 sebagai Major dan Kommandeur II.Abteilung / Flak-Regiment 4 (motorisiert) / Kommandeur der Luftwaffe Armee-Oberkommando 9 / Heeresgruppe Mitte. Dia kemudian meneruskan sisa karirnya sebagai perwira staff dan menyerah pada Inggris tanggal 9 Mei 1945 (di tahanan pun dia dipercaya untuk mengepalai pemprosesan para tawanan perang wanita Jerman!). Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918; 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (10 Oktober 1939); Verwundetenabzeichen in Schwarz (20 Mei 1940); 1939 Eisernes Kreuz I.Klasse (4 Juni 1940); Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (23 Oktober 1940); Allgemeines-Sturmabzeichen (30 Januari 1941); Kriegsverdienstkreuz II.Klasse mit Schwertern; Flakkampfabzeichen der Luftwaffe (20 Februari 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); Dienstauszeichnung der Wehrmacht IV.Klasse 4 Jahre; Erdkampfabzeichen der Luftwaffe (16 Agustus 1942); Bulgarisches Ehrenkreuz (17 Desember 1943); serta Medalia Cruciada Impotriua Comunismului Rumania (27 Desember 1943)


Unteroffizier Wilhelm Becker dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 4 Mei 1944 sebagai Geschützführer 8.Batterie/II.Bataillon/Flak-Regiment 43/6.Flak-Division. Selain itu, dia juga menerima Eisernes Kreuzes II dan I klasse, Verwundetenabzeichen in Schwarz, dan Erdkampfabzeichen der Luftwaffe ohne Zahlen (tanpa nomor). Dia terbunuh tanggal 12 Maret 1945 di Dortmund dalam usia 24 tahun saat sedang bertugas di senjata anti serangan udaranya



Hauptwachtmeister Otto Bösel (12 Juli 1913 - 5 November 1975)


Unteroffizier Emil Gercken. Pada awalnya dia bertugas di Fallschirmtruppe dan pernah bertempur di Afrika sehingga mengenakan pita lengan AFRIKA. Karena dia pernah menghancurkan sebuah kendaraan lapis baja musuh, maka dia juga mengenakan lencana Panzervernichtungsabzeichen. Medali-medali lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II klasse, Eisernes Kreuz I klasse, Panzerkampfabzeichen der Luftwaffe (17 Februari 1945), Nahkampfspange in Bronze (2 Februari 1945), dan Verwundetenabzeichen in Schwarz (17 September 1944)


 Selama berlangsungnya musim dingin 1941-1942, Karl-Ludwig Haedge (pangkat terakhir Leutnant) bertempur bahu-membahu bersama I.Bataillon / Sturm-Regiment Reinhardt di Front Timur di dekat Schaikowka. Bersama batalyon yang sama dia juga bertempur di wilayah tengah Rusia musim dingin 1942-1943 dan setelah itu di Italia bersama Stab III.Bataillon / Fallschirmjäger-Regiment 12 (Sturm) pimpinan Major Timm. Dia bertugas bersama Fallschirmjäger-Regiment 28 sampai dengan akhir perang dan menjadi tawanan Soviet. Medali yang diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse (21 Maret 1942), Fallschirmschützenabzeichen der Luftwaffe (5 Mei 1942), Verwundetenabzeichen in Schwarz (22 Juli 1942), Erdkampfabzeichen der Luftwaffe ohne Zahlen (1 September 1942), Medaille "Winterschlacht im Osten 1941/42" (4 September 1942), Eisernes Kreuz I.Klasse (8 Agustus 1943), dan Deutsches Kreuz in Gold (18 November 1944). Haedge (kelahiran 14 Juli 1923) menerima DKiG-nya saat dia terlibat pertempuran di front Nettuno bersama 3. Panzergrenadier-Division


Oberst Max Hecht (27 Januari 1898 - 13 Juni 1980)


Erich Hellmann dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold tanggal 12 Juli 1943 sebagai Oberfeldwebel di 16.Kompanie/Fallschirmjäger-Regiment 3, dan Ritterkreuz tanggal 6 Oktober 1944 sebagai Leutnant dan Führer 1.Kompanie/Fallschirmjäger-Regiment 3. Pangkat terakhirnya adalah Oberleutnant


Generalleutnant Walter Hippel


General der Artillerie Leonhard Kaupisch (1 September 1878 - 26 September 1945)


Oberstleutnant Walter Koch adalah komandan Fallschirmjäger yang merebut benteng Eben-Emael di Belgia tahun 1940. Atas jasa-jasanya, mantan polisi ini lalu dianugerahi Ritterkreuz secara langsung oleh Adolf Hitler. Dalam pertempuran di Tunisia bulan Desember 1942, dia berjasa menyelamatkan tawanan perang Inggris dari ancaman eksekusi mati sesuai dengan Commando Order yang dikeluarkan oleh Hitler. Tak lama setelahnya Koch terluka di kepala dalam pertempuran sehingga diterbangkan kembali ke Jerman. Saat sedang menjalani perawatan ini lah dia tewas tanggal 23 Oktober 1943 dalam sebuah kecelakaan mobil. Rekan seperjuangan di resimennya percaya bahwa sebenarnya itu adalah pembunuhan yang dilakukan oleh orang-orang SS-Reichssicherheitshauptamt karena kritik terbuka Koch atas Commando Order Hitler!


 Banyak yang menduga bahwa foto yang memperlihatkan seorang bintara Luftwaffe dengan medalinya yang "bling bling" ini adalah palsu dan hanya seorang reenactor belaka, padahal sebenarnya dia adalah asli. Foto ini, sesuai dengan captionnya, merupakan milik Eric Queen (anggota Wehrmacht Awards Forum), dan orang yang ada dalam foto tersebut adalah Unteroffizier Frederich (bukan Friedrich!) Lange. Medali yang terpampang dalam foto ini: Eisernes Kreuzes II & I. Klasse, Fallschirmschützenabzeichen, Allgemeines-Sturmabzeichen, Infanterie-Sturmabzeichen, Panzervernichtungsabzeichen (3 buah), Nahkampfspange, Erdkampfabzeichen der Luftwaffe, Verwundetenabzeichen, dan Kreissieger



Oberstleutnant Wolf-Werner Graf von der Schulenburg (14 September 1899 - 14 Juli 1944) adalah anak dari Friedrich Graf von der Schulenburg (1865-1939), pahlawan Jerman dalam Perang Dunia Pertama sekaligus peraih Pour le Mérite yang kemudian menjadi jenderal SS di masa kekuasaan Nazi Jerman. Anaknya mengikuti jejak ayahnya dengan menjadi anggota milisi Nazi saat bergabung dengan SA (Sturmabteilung) pada tahun 1931, dengan pangkat terakhir sebagai SA-Brigadeführer (1942). Saat Perang Dunia II pecah, Schulenburg bergabung dengan Luftwaffe dan menjadi anggota Fallschirmjäger. Dia ikut berpartisipasi dalam Pertempuran di Polandia, Kreta, dan kemudian di Rusia. Schulenburg dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 20 Juni 1943 sebagai Major dan Kommandeur I.Bataillon / Fallschirmjäger-Regiment 1 / 7.Flieger-Division. Penghargaan tersebut diterima atas jasa-jasanya dalam memimpin kerjasama batalyonnya dengan 78. Sturm-Division, dalam pertempuran sengit melawan Tentara Merah di wilayah Orel. Dia kemudian dipindahkan ke Front Italia dan Barat, bertempur melawan pasukan Sekutu di Cassino serta Normandia. Major von der Schulenburg gugur dalam pertempuran di Saint-Lô pada tanggal 14 Juli 1944, dan kemudian jenazahnya dikebumikan di Bretagne. Secara anumerta pangkatnya dinaikkan menjadi Oberstleutnant. Hanya berselang satu minggu kemudian, tepatnya pada tanggal 20 Juli 1944, terjadi upaya pembunuhan terhadap Hitler - yang berakhir dengan kegagalan - yang dilakukan oleh Oberst Claus von Stauffenberg. Diantara anggota komplotan Stauffenberg adalah adik dari Wolf-Werner von der Schulenburg yang berkarir sebagai perwira Heer, Fritz-Dietlof Graf von der Schulenburg. Sang adik kemudian dinyatakan bersalah atas tuduhan pengkhianatan tingkat tinggi, dan kemudian dihukum gantung pada tanggal 10 Agustus 1944, kurang dari satu bulan berselang setelah kematian kakaknya! Medali dan penghargaan lain yang diterima oleh Wolf-Werner Graf von der Schulenburg: Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse (sama-sama 23 Mei 1940); Erdkampfabzeichen der Luftwaffe (1 Oktober 1942); serta Ärmelband Kreta (20 Mei 1943)


 Major Siegfried Vehlow dari 4. Feld-Division (Luftwaffe) dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold tanggal 10 Juli 1942 sewaktu masih menjadi Oberleutnant di 4.Batterie / Flak-Lehr-Regiment. Dalam foto ini, selain DKiG, Vehlow juga mengenakan medali Eisernes Kreuz I. Klasse, Erdkampfabzeichen der Luftwaffe, dan Flakkampfabzeichen



Karl Weber dianugerahi medali Deutsches Kreuz in Gold pada tanggal 14 Desember 1942 sebagai Unteroffizier di 3.Batterie / I.Abteilung /Flak-Regiment 25. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuzes II.Klasse und I.Klasse; Medaille "Winterschlacht im Osten 1941/42" (Ostmedaille); Flakkampfabzeichen; serta Erdkampfabzeichen der Luftwaffe


Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi pribadi Angel Farré
Foto koleksi pribadi Wilco Vermeer
www.commons.wikimedia.org
www.en.ww2awards.com 
www.lexikon-der-wehrmacht.de
www.therupturedduck.com
www.wehrmacht-awards.com

Wednesday, June 29, 2011

Foto Tokoh Third Reich dengan Seragam Putih Musim Panas (Weißer Dienstrock)

 Weißer Dienstrock (Seragam tugas putih musim panas) untuk pertama kalinya diperkenalkan secara resmi pada tahun 1939 sebagai "baju jalan-jalan" para perwira Wehrmacht dan SS. Sebelumnya telah ada penampakan seragam putih semacam itu, yang terlihat dikenakan oleh para bintara dalam event Olimpiade Musim Panas di Berlin pada tahun 1936, hanya saja pemakaiannya khusus di momen olahraga terbesar di dunia tersebut, dan tidak selainnya. Menurut regulasi, Weißer Dienstrock hanya bisa digunakan dalam kurun waktu antara tanggal 1 April s/d 30 September setiap tahunnya, dan kemudian pemakaiannya benar-benar dilarang dari tanggal 15 Juni 1940 "sampai dengan berakhirnya perang" (meskipun bukti foto-foto yang ada memperlihatkan bahwa seragam elegan satu ini banyak pula dipakai setelah tanggal tersebut oleh para perwira yang ngeyel alias mbalelo alias culangung). Seragam ini secara resmi harusnya dipadukan dengan celana yang berwarna senada, hanya saja sebagian besar foto yang berseliweran di buku dan website justru memperlihatkan perpaduan antara seragam putih dengan celana berwarna abu-abu atau hitam!

--------------------------------------------------------------------------------------- 

HEER

Major der Reserve Viktor Bruck (15 Juli 1916 - 4 Februari 1998) mengarungi medan pertempuran begitu seringnya sehingga berkali-kali pula dia mengalami luka-luka (dan luka yang sama ini pula yang membuatnya menjadi orang yang "berbeda" sampai akhir hayatnya!). Medali yang diraihnya: DRL Sportabzeichen; Kriegsverdienstkreuz II. Klasse mit Schwertern (1 Februari 1942); Medaille "Winterschlacht im Osten 1941/42" atau Ostmedaille (6 Agustus 1942); 1939 Eisernes Kreuz II. Klasse (27 Desember 1942) dan I. Klasse (7 Januari 1943); 1939 Verwundetenabzeichen in Schwarz (23 September 1943), Silber, dan Gold (22 November 1944); Infanterie-Sturmabzeichen (28 Agustus 1944); Nahkampfspange in Bronze (3 September 1944); Ehrenblattspange des Heeres und Waffen-SS (15 Oktober 1944); dan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (20 Oktober 1944)


Oberleutnant der Reserve Otto Carius (27 Mei 1922 - 24 Januari 2015) merupakan salah seorang jagoan panzer Jerman dalam Perang Dunia II yang selama karirnya tercatat menghancurkan 150+ buah (100-110 buah dalam beberapa sumber), dengan jumlah yang tidak berbeda jauh untuk senjata anti-tank! Mayoritas jumlah kemenangannya diraih di Front Timur saat melawan pasukan Soviet. Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #3066 pada tanggal 4 Mei 1944 sebagai Leutnant der Reserve dan Zugführer di 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502 / 61.Infanterie-Division / XXXXIII.Armeekorps / Armeegruppe Narwa / Heeresgruppe Nord (direkomendasikan tanggal 26 April 1944. Dokumen pendahulu dan medalinya sampai di Heeresgruppe Nord tanggal 10 Mei 1944). Carius mendapatkan medali tersebut setelah peleton Tiger yang dipimpinnya berhasil menghancurkan 38 tank, artileri gerak dan 17 senjata anti-tank dalam Pertempuran Narva bulan Maret 1944. Dia juga mendapatkan Eichenlaub #535 tanggal 27 Juli 1944 sebagai Leutnant der Reserve dan Führer 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502 / II.Armeekorps / 16.Armee / Heeresgruppe Nord, setelah berhasil menghancurkan 28 tank dan sejumlah truk Rusia sehingga berhasil melindungi penarikan mundur 290. Infanterie-Division dalam pertempuran di Daugavpils tanggal 21 Juli 1944. Hanya beberapa hari sebelumnya (24 Juli 1944) sang pahlawan perang terluka parah dalam penyergapan oleh musuh saat melakukan operasi pengintaian menggunakan sepeda motor di depan tanknya sehingga harus ditarik dari front depan menggunakan pesawat terbang untuk mendapatkan perawatan di tanah air. Carius tertembus empat peluru di punggung dan masing-masing satu di lengan, kaki dan leher! Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Verwundetenabzeichen in Schwarz (8 Juli 1941); Eisernes Kreuz II.Klasse (19 Juli 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (20 Agustus 1942); Eisernes Kreuz I.Klasse (23 November 1943); Verwundetenabzeichen in Silber (15 Desember 1943) Panzerkampfabzeichen II.Stufe "25" (15 Juli 1944); Panzerkampfabzeichen III.Stufe "50" (1 September 1944); Verwundetenabzeichen in Gold (11 September 1944); serta Panzerkampfabzeichen IV.Stufe "75" (21 April 1945). Setelah perang usai dia membuka toko farmasi yang dinamakannya sebagai "Tiger Apotheke". Dia juga menulis buku "Tiger im Schlamm" yang berisikan pengalamannya di masa Perang Dunia II. Edisi bahasa Inggris buku ini berjudul "Tigers in the mud: the combat career of German Panzer Commander Otto Carius". Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI


General der Panzertruppe Hans Cramer (13 Juli 1896 - 28 Oktober 1968) adalah veteran Perang Dunia Pertama yang kemudian melanjutkan karir militer di Reichswehr dan Wehrmacht. Pada saat Perang Dunia II pecah, dia telah menjadi seorang Oberstleutnant dan komandan batalyon. Pada akhir tahun 1940 Cramer mendapatkan pelatihan tambahan untuk menjadi seorang komandan resimen panzer. Dia kemudian ditempatkan di 15. Panzer-Division dan menjadi Komandan Panzer-Regiment 8. Atas keberhasilannya sebagai Regimentskommandeur dalam tugasnya di Afrika Utara, Cramer dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 27 Juni 1941 serta Deutsches Kreuz in Gold pada tanggal 5 Maret 1942. Setelah sempat mencicipi posisi perwira staff di periode 1942-1943, Cramer dipercaya sebagai Komandan Afrikakorps pada bulan Maret 1943. Hanya berselang dua bulan kemudian dia - dan ratusan ribu pasukan Axis lainnya di Afrika Utara - dipaksa untuk menyerahkan diri pada pasukan Sekutu. Cramer sempat ditawan di Inggris, sebelum dikembalikan ke Jerman pada bulan Mei 1944 dalam program pertukaran tawanan yang disponsori oleh Palang Merah Internasional. Meskipun dia masih sempat menjalani tugas aktif di lapangan, peristiwa kudeta gagal tanggal 20 Juli 1944 membuat Cramer dicurigai oleh Gestapo (karena statusnya sebagai mantan tawanan perang). Pada tanggal 26 Juli 1944 dia dipenjarakan, dan pada bulan September 1944 diberhentikan dari Wehrmacht. Cramer sendiri selamat sampai akhir perang, dan baru meninggal pada tahun 1968. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Schaumburg-Lippisches Kreuz für treue Dienste (1914); 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; Fürstlich Lippisches Kriegsehrenkreuz für Heldenmütige Tat; Fürstlich Lippisches Kriegsverdienstkreuz; Verwundetenabzeichen 1918 (1 Juni 1919); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914-1918; Wehrmacht-Dienstauszeichnung IV. bis I. Klasse (10 Agustus 1939); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (19 September 1939) und I.Klasse (3 Oktober 1939); Panzerkampfabzeichen in Silber (4 Oktober 1941); Komturkreuz des Kolonialordens Stern von Italien (7 Mei 1942); serta Ärmelband “Afrika”



Generalleutnant Gerhard Engel (13 April 1906 – 9 Desember 1976) adalah mantan ajudan Adolf Hitler dari Heer (27 Maret 1938 - 1 Februari 1944) yang kemudian menjadi pahlawan dan dianugerahi Eichenlaub #679 (11 Desember 1944) zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #3282 (4 Juli 1944) sebagai Generalmajor dan Kommandeur 12.Volks-Grenadier-Division . Seusai perang dia menerbitkan buku hariannya dengan judul "At the Heart of the Reich: The Secret Diary of Hitler's Army Adjutant", sumber yang darinya beberapa orang tokoh Nazi dijerat dalam Pengadilan Penjahat Perang Nürnberg. Kemudian terbukti (melalui penelitian yang njelimet oleh David Irving) bahwa diari tersebut kebanyakan ditulis pasca perang dan penuh dengan kebohongan serta kontradiktif dengan keterangan tokoh-tokoh Nazi lain! Dalam foto di atas dia mengenakan seragam putih musim panas yang mulai diperkenalkan tahun 1937. Schulterklappen, hoheitsabzeichen dan kancingnya bisa dibongkar-pasang untuk memudahkan pencucian


 Generalmajor Erwin Gerlach (29 Juni 1894 - 3 Desember 1957) adalah perwira artileri yang merupakan veteran Perang Dunia Pertama (1914-1918). Ketika perang usai dia melanjutkan karir militernya di Reichswehr, dan telah menjadi perwira staff dengan pangkat Oberstleutnant saat Perang Dunia II pecah di bulan September 1939. Penugasan lapangan pertamanya adalah sebagai Komandan Jäger-Regiment 83 (5 Januari 1943 - 31 Maret 1943), yang dilanjutkan dengan jabatan sebagai Komandan 389. Infanterie-Division (1 April 1943 - 12 November 1943). Setelah itu, Gerlach balik menempati posisi sebagai staff kantoran sampai dengan akhir perang, dengan jabatan terakhirnya adalah sebagai perwira di 1. Panzerarmee (2 Mei 1945 - 8 Mei 1945). Selama karir militernya yang panjang, tidak ada medali bergengsi yang diraihnya (Pour le mérite, Ritterkreuz atau Deutsches Kreuz in Gold). Foto ini sendiri diambil pada tahun 1944, dan memperlihatkan Generalmajor Gerlach di ruang kerjanya. Dari Weißer Dienstrock yang dikenakannya, kita bisa mengetahui bahwa foto ini diambil pada musim panas


 Generalmajor Hermann Harrendorf (18 Mei 1896 - 27 Maret 1966)

 
Generalmajor Bruno Hippler
 

Hauptmann Wilm Hosenfeld (masih ingat film "The Pianist" yang mengantarkan Adrien Brody meraih Oscar? Nah, si Wilm ini adalah perwira Jerman baik hati yang mendengarkan permainan piano Brody di puing-puing kota Warsawa!) sedang bersantai dengan memakai seragam putih Heer tanpa pangkat di kerah


Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel


 Generalfeldmarschall Walther von Reichenau


 Generalmajor Erwin Rommel (Kommandeur 7. Panzer-Division) berfoto bersama dengan istri tercintanya, Lucia Maria Mollin, sambil mengenakan Weißer Dienstrock (seragam putih musim panas). Foto ini kemungkinan besar diambil pada periode antara penganugerahan Ritterkreuz untuk Rommel (27 Mei 1940) dan pengangkatannya sebagai Generalleutnant (1 Januari 1941)


 
Major Bertram von Schmiterlöw (31 Oktober 1913 - 2002) bergabung dengan Reichswehr pada tanggal 7 April 1934 dan menjadi anggota Artillerie-Regiment 4 di Dresden. Pada tanggal 1 Februari 1936 dia dipindahkan ke Artillerie-Regiment 14, dan tetap bersama dengan unit tersebut sampai dengan akhir perang, saat dia menjadi komandan terakhirnya! Schmiterlöw dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold pada tanggal 9 Oktober 1942 sebagai Hauptmann dan Chef 2.Batterie / I.Abteilung / Artillerie-Regiment 14 / 14.Infanterie-Division. Seusai Perang Dunia II dia melanjutkan karir militer di Bundeswehr Jerman Barat, dan pensiun dengan pangkat terakhir sebagai Oberstleutnant. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: DRL Sportabzeichen; Dienstauszeichnung der Wehrmacht IV.Klasse, 4 Jahre; Eisernes Kreuz II.Klasse (26 Mei 1940) und I.Klasse (7 September 1940); Allgemeines-Sturmabzeichen (23 Januari 1942); Verwundetenabzeichen in Schwarz (30 Januari 1942); Medaille "Winterschlacht im Osten 1941/42" (8 Agustus 1942); serta Nahkampfspange in Bronze (19 Juli 1943). Foto ini sendiri merupakan koleksi pribadi Lionel H. yang merupakan anggota Wehrmacht Awards Forum


 
 Generalmajor Adelbert Schulz dengan medali Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #47 yang didapatkannya tanggal 31 Desember 1941 sebagai Hauptmann dan komandan I.Bataillon/Panzer-Regiment 25. Disini dia mengenakan seragam putih musim panas dengan baris medali di dadanya. Kalau diurut, maka dari kiri ke kanan: Eisernes Kreuz II klasse, Wehrmacht-Dienstauszeichnung 12.jahre, Wehrmacht-Dienstauszeichnung 18.jahre, Medaille zur Erinnerung an den 13. März 1938, dan Sudetenland Medaille


 Generalleutnant Hans Traut



Oberstleutnant Franz Zejdlik (20 Oktober 1906 - 8 September 1978)



Dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Wilhelm List (Oberbefehlshaber 12. Armee) dan Generalmajor Hans von Greiffenberg (Chef des Generalstabes 12. Armee). Foto Marsekal List dan Kepala Staffnya ini - yang sama-sama mengenakan Weißer Dienstrock (seragam putih musim panas) - kemungkinan besar diambil pada tahun 1941 pada saat berlangsungnya Unternehmen Marita (operasi penyerbuan Jerman atas Yunani)

--------------------------------------------------------------------------------------- 

LUFTWAFFE

Generalleutnant Heinrich Aschenbrenner adalah pakar sandi yang juga menjabat sebagai Inspekteur des Ostvölkischen Personal der Luftwaffe. Medali tertingginya adalah Deutsches Kreuz in Silber yang diraihnya tanggal 21 September 1942 sebagai Generalmajor und Höherer Nachrichtenführer beim Luftgau-Kommando 2


Hauptmann Hans-Heinz "Hänschen" Augenstein (11 Juli 1921 - 7 Desember 1944) bertugas bersama Nachtjagdgeschwader 1 (NJG 1) mulai bulan Juli 1942. Dia mengklaim kemenangan pertamanya di malam tanggal 31 Juli/1 Agustus 1942 saat menembak jatuh sebuah pembom Wellington bermesin ganda RAF di dekat Ahlhorn. Dari sana skor kemenangannya secara tetap bertambah. Dia menembak jatuh 4 pesawat musuh di malam tanggal 27/28 Mei 1943, dan pada tahun 1944 tercatat 42 pesawat yang menjadi korbannya. Atas prestasinya tersebut sang penerbang malam Luftwaffe dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 9 Juni 1944 sebagai Oberleutnant dan Staffelführer 7.Staffel / III.Gruppe / Nachtjagdgeschwader 1 (NJG 1) / 1. Nachtjagd-Division / Luftflotte 2. Dia mengklaim tiga kemenangan terakhirnya di malam tanggal 4/5 November 1944. Pada malam tanggal 7 Desember 1944 pesawat Messerschmitt Bf 110 G-4 (W.Nr. 140 078) “G9 + HZ” yang dipilotinya gantian ditembak jatuh di dekat Münster-Handorf oleh pesawat Mosquito dari RAF Fighter Interception yang dipiloti jagoan udara Inggris, F/L Edward R. Hedgecoe DFC. Augenstein dan Bordfunker-nya Feldwebel Günther Steins terbunuh tapi Bordschütze-nya Unteroffizier Kurt Schmidt berhasil keluar dari pesawat tanpa terluka sedikitpun! Pada saat itu jumlah kemenangannya mencapai 46 dimana semuanya diraih di malam hari dan 45 di antaranya adalah pesawat pembom bermesin empat. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Fliegerführer-Abzeichen; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (17 Januari 1944); Frontflugspange für Jäger in Gold; serta Deutsches Kreuz in Gold (16 Januari 1944)


Oberstleutnant Walter Bradel (31 Juli 1911 – 5 Mei 1943)


Generalrichter Luftwaffe Dr. Walter Fischer


SS-Untersturmführer Rudolf von Ribbentrop (Zugführer di 3.Kompanie / I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 1 LSSAH) berbicara dengan jagoan udara Luftwaffe, Oberleutnant Friedrich "Fritz" Geisshardt (Staffelkapitän 3.Staffel / I.Gruppe / Jagdgeschwader 77), di musim panas tahun 1942. Dalam foto ini, Geisshardt mengenakan seragam putih musim panas (Weißer Dienstrock), yang berpotensi membuat pemakainya bertambah ganteng berkali-kali lipat. Ribbentrop sendiri terluka di lengan kirinya saat bertugas sebagai Zugführer (komandan peleton) di SS-Gebirgs Division "Nord" dalam kampanye militer di Finlandia menghadapi Uni Soviet, bulan September 1941. Pada awal tahun 1942 dia dipindahkan ke SS-Panzer Regiment 1 yang merupakan bagian dari Divisi Leibstandarte.


Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe) berfoto santai sambil mengenakan Weißer Dienstrock (seragam putih musim panas) di teras istana pribadi sang panglima Luftwaffe di Carinhall yang terletak di timur-laut Berlin dan menghadap sebuah danau indah yang bernama Großdöllner See, 6 Juli 1941. Di seragamnya dia mengenakan 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz I klasse serta Großkreuz di lehernya. Dalam Persidangan Nürnberg yang digelar setelah Perang Dunia II usai, Göring sempat berucap: "Kami tak dapat mengatakan banyak akan nasib yang akan menimpa kami. Kekuatan sejarah, politik dan ekonomi terlalu besar untuk dikendalikan." (3 September 1946). Sang mantan orang nomor dua dalam tubuh Nazi ini nantinya bunuh diri dengan meminum pil sianida hanya satu hari sebelum jadwal penggantungannya. Dia menulis dalam surat yang ditinggalkannya: "Aku tak keberatan bila aku ditembak nantinya." Tapi pikiran bahwa dia akan dihukum mati dengan cara dihukum gantung rupanya dianggapnya sangat tidak pantas bagi orang di posisi dia! Foto oleh Kriegsberichter Eitel Lange


Generalmajor Albert Müller-Kahle (29 Juni 1894 - 17 Oktober 1941) adalah mantan penerbang dalam Perang Dunia Pertama yang dianugerahi Pour le Mérite tanggal 13 Oktober 1918 atas kesuksesannya mengarahkan tembakan artileri raksasa jarak jauh Jerman ke Paris dari udara sejauh 100km! Dalam Perang Dunia Kedua dia ditugaskan sebagai Komandan Luftwaffe di OKW. Sang peraih PlM ini secara tragis memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri pada tanggal 17 Oktober 1941 gara-gara berselisih paham dengan Generaloberst Heinz Guderian masalah kabel telepon! Akhir yang menyedihkan bagi seorang pahlawan perang Jerman...


 Major Erich Thiel (14 Juni 1912 - 22 April 1943) dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 23 Juli 1941 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 7.Staffel / Kampfgeschwader 27 (KG 27) "Boelcke" setelah dia berhasil menghancurkan pabrik pembuat pesawat serta sebuah landasan udara penting di Inggris. Di periode Desember 1942 s/d Januari 1943, Thiel juga ikut berpartisipasi dalam mensuplai bahan makanan serta peralatan perang yang sangat dibutuhkan ke Stalingrad saat 6. Armee terperangkap di kota tersebut. Pesawatnya terkena artileri Soviet di bandara Gumrak tanggal 18/19 Januari 1943, sehingga Thiel terpaksa kembali ke pangkalannya dengan menumpang pesawat transport Junkers Ju 52 "Tante". Mantan veteran Legion Condor ini dinyatakan hilang tanggal 22 April 1943 setelah Heinkel He 111 H-16 "1G+AD" (Werknummer 8476) yang dipilotinya ditembak jatuh oleh pesawat pemburu Rusia saat terjadinya serangan udara di atas pelabuhan Poti dan Gelendzhik (Laut Hitam). Ikut hilang bersama Thiel awak yang ikut menemaninya saat itu: Kampfbeobachter Feldwebel Günther Heins, Bordmechaniker Unteroffizier Wilhelm Prätorius, dan Bordschütze Unteroffizier Hans Deutsch. Konfirmasi gugurnya Thiel baru dikeluarkan oleh Wehrmacht tanggal 27 Mei 1943. Sepanjang karir militernya Thiel telah melakukan 400+ feindflug (misi tempur). Dalam foto di atas dia mengenakan Seragam Putih Musim Panas (Weißer Dienstrock)


Generaloberst Ernst Udet (26 April 1896 - 17 November 1941)


General der Flakartillerie Dr.phil. Eugen Weissmann (19 November 1892 - 26 November 1951)

--------------------------------------------------------------------------------------- 

KRIEGSMARINE
 Kapitän zur See Theodor Detmers, kapten kapal penjelajah pembantu Jerman "Kormoran" yang berhasil menangkap serta menenggelamkan 11 kapal dagang Sekutu hanya dalam kurun waktu 16 bulan! Dalam pertempuran habis-habisan terakhir melawan kapal penjelajah Australia dia berhasil menenggelamkan musuhnya. Meskipun begitu, kapalnya sendiri mengalami kerusakan berat sehingga harus ditenggelamkan demi mencegah jatuh ke tangan musuh. Detmers sendiri lalu ditawan di Australia. Sempat berupaya melarikan diri ke Indonesia, dia akhirnya tertangkap kembali dan kemudian dipenjara sampai akhir perang. BTW, Detmers dianugerahi Ritterkreuz SETELAH dia ditawan, dan kemudian medalinya dikirimkan ke kamp tawanan di Australia melalui Palang Merah Internasional. Karena itu, foto di atas yang memperlihatkan Detmers dengan Ritterkreuz-nya diambil saat dia berstatus sebagai tawanan perang!



Kapitänleutnant Engelbert Endrass (2 Maret 1911 - 21 Desember 1941)


Kapitän zur See Hermann von Fischel (13 Januari 1887 - 13 Mei 1950) sebagai Komandan kapal "Deutschland" di tahun 1933. Dia menjadi komandan kapal penjelajah tersebut dari bulan April 1933 s/d Desember 1935, sebelum kemudian menempati posisi lainnya sampai dengan masa pensiunnya di bulan Desember 1944. Pada tahun 1945 dia ditangkap oleh Rusia dan meninggal dalam status sebagai tahanan. Anaknya sendiri, Unno von Fischel, menjadi Kapten U-374 dalam Perang Dunia II sampai dengan tanggal 12 Januari 1942, saat dia dan hampir seluruh awaknya tenggelam bersama dengan kapal selam mereka


Korvettenkapitän Eberhard Hoffmann, komandan U-451. Selama karir perangnya, dia tercatat telah melakukan 4 patroli (64 hari di lautan) dan menenggelamkan kapal perang Zhemchug (No 27) milik AL Soviet seberat 550 ton. Hoffmann tenggelam bersama kapal selam yang dikomandaninya tanggal 21 Desember 1941 di lepas pantai Tangier (Maroko)


 Admiral z.V. Eugen Lindau


Kalau yang ini dari buku luar biasa "Uniforms of the Third Reich - A Study in Photography" karya keroyokan Arthur Hayes dan Jon Maguire. Seragam putih milik ajudan Hitler dari Kriegsmarine, Konteradmiral Karl-Jesko von Puttkamer. Hoheitszeichen (elang simbol negara) di dada dibuat dari emas bordiran lengan, sementara tanda pangkat pundak adalah dari jenis yang bisa dibongkar-pasang dengan dasar putih


Para jagoan U-boat dengan seragam putih bersih Kriegsmarine mereka. Dari kiri ke kanan: Kapitänleutnant Erich Topp (36 kapal ditenggelamkan dengan total tonase 198.650 GRT), Kapitänleutnant Claus Korth (15 kapal ditenggelamkan dengan total tonase 73.015 GRT), dan Kapitänleutnant Engelbert Endrass (22 kapal ditenggelamkan dengan total tonase 118.528 GRT)


Jagoan kapal selam Jerman sekaligus Ritterkreuzträger (peraih medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes) dari 29. Unterseebootsflottille (29. U-Flottille) di La Spezia, Italia utara, antara bulan Agustus dan September 1942. Mereka semua memakai Weißer Dienstrock (seragam putih musim panas). Dari kiri ke kanan: Kapitänleutnant Friedrich Guggenberger (Kommandant U-81. Menenggelamkan 17 kapal dengan total tonase 66.848 GRT dari 10 patroli, 324 hari di lautan. Ritterkreuz tanggal 10 Desember 1941 dan Eichenlaub tanggal 8 Januari 1943), Kapitänleutnant Helmut Rosenbaum (Kommandant U-73. Menenggelamkan 9 kapal dengan total tonase 57.863 GRT dari 10 patroli, 265 hari di lautan. Ritterkreuz tanggal 12 Agustus 1942), Kapitänleutnant Heinrich Schonder (Kommandant U-77. Menenggelamkan 15 kapal dengan total tonase 29.368 GRT dari 12 patroli, 291 hari di lautan. Ritterkreuz tanggal 19 Agustus 1942), Kapitänleutnant Fritz Frauenheim (Flottillenchef 29. U-Flottille. Menenggelamkan 18 kapal dengan total tonase 78.248 GRT dari 9 patroli, 170 hari di lautan. Ritterkreuz tanggal 29 Agustus 1940), serta Kapitänleutnant Hans-Werner Kraus (Kommandant U-83. Menenggelamkan 8 kapal dengan total tonase 12.702 GRT dari 10 patroli, 292 hari di lautan. Ritterkreuz tanggal 19 Juni 1942)


Foto ini memperlihatkan para perwira dari hilfskreuzer (kapal penjelajah pembantu) THOR berpose bersama seorang warga pribumi di Balikpapan, Kalimantan (saat itu bernama Borneo), di bulan September 1942. Yang memakai kacamata di sebelah kiri adalah Leutnant zur See Heinz Tischer (Kriegsberichter yang mengiringi pelayaran kedua THOR), sementara yang berkacak pinggang dan memakai belati di kanan adalah Dr. Kurt Sudan, perwira administratif THOR. Meskipun kita tidak bisa melihat detailnya, tapi pelaut yang berdiri paling kiri memakai Mützenabzeichen Thor (lencana tradisional Thor) di bagian samping topinya. Orang-orang Jerman ini mengenakan Weißer Dienstanzug (pakaian tugas putih musim panas) dari ujung atas sampai ujung bawah


 Foto ini diambil di dek hilfskreuzer THOR dan memperlihatkan para awaknya yang berseragam putih musim panas (Weißer Dienstrock). Dari kiri ke kanan: Oberbootsmannsmaat Alfred Stelling, Torpedomechaniker Werner Schneider, Kriegsberichter Sonderführer Heinz Tischer, Oberflugmeister Fritze Steenbock (pilot), dan Oberpumpenmeister Seppel Krämer. Anjing berjenis terrier yang ikut nongtot dalam foto ini bernama Struppi
 
--------------------------------------------------------------------------------------- 

SS UND POLIZEI

SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Wilhelm "Willi" Bittrich (botakers) bersama dengan para perwira SS di musim panas 1943. Foto ini diambil dari album foto pribadi SS-Oberführer Walter Harzer, dan dia sendiri duduk di sebelah kanan Bittrich dalam kedua foto di atas (sama-sama mengenakan seragam putih SS)


 SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Karl-Maria Demelhuber (27 Mei 1896 - 18 Maret 1988) mengenakan seragam putih musim panas SS dengan model Heer (Angkatan Darat). Medali yang tergantung di lehernya adalah Vapaudenristin Ritarikunta (Order of the Cross of Liberty) Finlandia, sementara tanda tangan yang tertulis di bawahnya adalah dari masa sesudah perang


26 Mei 1939: SA-Obergruppenfüher Dietrich Wilhelm Bernhard von Jagow memberikan selamat kepada Reichsminister und Chef der Reichskanzlei Dr. Hans Heinrich Lammers (mengenakan weißer SS-Uniform) yang sehari lagi akan merayakan ulangtahunnya yang ke-60. Ajudan Lammers, Hauptmann Decker (tengah), juga mengenakan seragam putih sama seperti tuannya, hanya saja tidak ditempeli "pernak-pernik" SS karena dia adalah seorang perwira Heer


 SS-Standartenführer Karl-Otto Koch (2 Agustus 1897 - 5 April 1945) memegang kendali kamp konsentrasi Buchenwald dari tahun 1937 s/d 1944, dimana dia kemudian selanjutnya ditangkap oleh atasan SS-nya atas tuduhan pembunuhan serta perampokan harta negara (!). Koch dipenjara di Weimar sebelum dieksekusi di Buchenwald, tempat yang sama dimana dia pernah berkuasa sebelumnya! Foto di atas diambil tahun 1940


SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Polizei August Meyszner (3 Agustus 1886 - 24 Januari 1947)


 
  SS-Standartenführer Arthur Rödl adalah perwira SS-Totenkopfverbände yang pernah bertugas di empat Kamp Konsentrasi Nazi (Lichtenburg, Sachsenhausen, Buchenwald, dan Groß-Rosen). Dia bunuh diri pada bulan April 1945 setelah menyadari bahwa tak lama lagi Nazi akan kalah perang. Foto-foto di atas diambil dari album Julfest yang dikumpulkan dari masa tugas dia di Groß-Rosen. Tampaknya para komandan kamp seperti Rödl, Koch atau Stangl doyan sekali mengenakan seragam putih di lingkungan kamp mereka. Apakah ini adalah simbol superioritas atau ada alasan lainnya? Ora gelem...


SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS und Polizei Fritz Schmedes (7 Oktober 1894 - 7 Februari 1952)


 SS-Hauptsturmführer Alois Martin Schwarzhuber (lahir 21 Juni 1906) adalah anggota Lebensborn e.V. yang kemudian bertugas di Rasse- und Siedlungshauptamt. Medali yang diraihnya: Golden Party Badge, Blood Order, SS Honor Ring, SA Sports Badge. Dua orang saudaranya, Kaspar Schwarzhuber dan Johann "Hans" Schwarzhuber, juga menapaki karir menjadi perwira SS!


 SS-Sturmbannführer Kaspar Schwarzhuber (lahir 19 Agustus 1904) adalah hauptamtlicher SS-führer dengan nomor keanggotaan SS 10 098 dan NSDAP 89 569. Medali yang telah diraihnya: Golden Party Badge, Blood Order, SS Honor Ring, War Merit Cross 2nd Class (without swords). Pangkat terakhirnya adalah SS-Obersturmbannführer (9 November 1936)
 Reichsführer-SS Heinrich Himmler menyadari pentingnya desain seragam yang bagus, dan dengan alasan itulah dia memberi kontrak pada desainer dan perusahaan pembuat pakaian terkemuka Jerman, Hugo Boss, untuk merancang seragam SS yang baru. Dengan berpatokan pada insignia yang dirancang oleh Profesor Karl Diebitsch, maka seragam yang nantinya menjadi legenda ini pun tercipta, yang salah satu contohnya bisa kita lihat dalam foto ini: Seragam Putih Musim Panas untuk Perwira SS (Weißer Dienstrock für SS Offiziere). Dari kiri ke kanan: SS-Gruppenführer Karl Wolff (Chef des Hauptamtes Persönlicher Stab Reichsführer-SS), SS-Oberführer Ludolf von Alvensleben (Erster Adjutant des Reichsführers-SS), dan Heinrich Himmler (Reichsführer-SS und Chef der deutschen Polizei). Foto diambil di kantor Himmler di Berlin, kemungkinan besar tahun 1938 atau 1939

--------------------------------------------------------------------------------------- 

NSDAP


Dari kiri ke kanan: SS-Sturmbannführer Dr. Eugen Dollmann (Polizeiattaché und Verbindungsmann der Reichsführer-SS beim Deutschen Botschaft im Rom), Hauptmann Gerhard Engel (Adjutant des Heeres beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), NSKK-Brigadeführer Albert Bormann (Chef Hauptamt I: Leiter der Privatkanzlei des Führers in Führerkanzlei), Galeazzo Ciano (Menteri Luar Negeri Italia), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), SS-Obersturmführer Max Wünsche (Ordonnanzoffizier in der Führerbegleitkommando), dan Joachim von Ribbentrop (Reichsminister des Auswärtigen). Foto ini diambil pada tanggal 13 Agustus 1939 sewaktu Ciano melakukan kunjungan ke Schloss Fuschl, Austria, yang merupakan tempat kediaman musim panas dari Menteri Luar Negeri Ribbentrop


Reichsminister Dr.phil. Joseph Goebbels (Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda) berbincang-bincang dengan santai dalam sebuah pesta bersama dengan Conte Giuseppe Volpi, Kepala Dewan Film Internasional dari Italia yang juga adalah pendiri Festival Film Venezia dimana acara di atas digelar, September 1941. Sebagian besar orang dalam foto ini mengenakan seragam putih musim panas!


Dua orang dedengkot Nazi dalam upacara penghormatan terhadap Legion Condor yang diselenggarakan di Berlin tanggal 6 Juni 1939: Paling depan dengan seragam putih adalah Robert Ley, sedangkan di belakangnya yang memakai kacamata cengdem (goceng adem) adalah Martin Bormann


 SS-Obergruppenführer, Gauleiter und Reichsstatthalter Dr. Friedrich Rainer berfoto bersama keluarga besarnya. Saat Perang Dunia II pecah, Gauleiter dari Salzburg ini sudah gatal ingin ikut bertempur di front depan sebagai prajurit biasa Wehrmacht (bayangkan, seorang pejabat tinggi SS setingkat jenderal sekaligus dedengkot partai selevel gubernur mau melakukan hal seperti itu!). Dia bergabung sebagai sukarelawan di Gebirgsjäger-Regiment 137 hanya untuk mendapati bahwa sudah terlambat untuk bertempur di Norwegia. Tidak patah arang, untuk kedua kalinya Rainer mendaftar masuk Leibstandarte SS Adolf Hitler yang berencana akan ikut serta dalam Unternehmen Seelöwe (Operasi pendaratan di Inggris), tapi ternyata operasi tersebut urung dijalankan!


 Reichsminister Alfred Rosenberg (12 Januari 1893 - 16 Oktober 1946) adalah salah satu anggota pertama dan paling berpengaruh NSDAP yang dianggap sebagai orang di balik ideologi yang dianut oleh partai Nazi, termasuk teori ras, Lebensraum, penentangan Perjanjian Versailles, dan oposisi terhadap seni modern yang telah "terdegradasi". Setelah perang usai dia diadili di Pengadilan Nürnberg dan dijatuhi hukuman mati


 Gauleiter Adolf Wagner (Gau München-Oberbayern) mengenakan variasi lain dari seragam putih musim panas yang biasa dikenakan oleh petinggi Partai Nazi. Sebagai Menteri Pendidikan Bavaria, pada bulan April 1941 dia memerintahkan agar doa di sekolah digantikan oleh lagu-lagu Nazi, dan juga salib serta lambang-lambang kekristenan dicopot dari ruangan kelas. Tindakannya ini memicu protes keras dari Gereja Katolik dan masyarakat Bavaria, yang akhirnya memaksa Wagner untuk membatalkan kebijakannya yang kontroversial tersebut. Kejadian ini menjadikannya salah satu contoh situasi yang langka akan berhasilnya oposisi publik di zaman Nazi!


SS-Obersturmführer Max Wünsche (SS-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler") bersama dengan bosnya Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) dalam acara kunjungan para gadis BDM (Bund Deutscher Mädel) cabang Gut Hohenfried ke tempat peristirahatan Hitler di Berghof/Berchtesgaden (Obersalzberg) tanggal 20 Juli 1939. Di meja di hadapan mereka (tidak terlihat di foto) adalah maket Große Halle (Aula Akbar) Marmortisch di Linz yang masih dalam tahap rencana pembangunan. Wünsche tampak mengenakan weißer Uniformjacke mit Ärmelstreifen "Adolf Hitler" (seragam putih dengan pita lengan "Adolf Hitler") serta dasi dengan pin NSDAP. Nomor keanggotaan partainya: 491403. Nomor keanggotaan SS: 153 508. Ritterkreuz Vorschlag nummer: 1567, dan Eichenlaub Vorschlag nummer: 548


Cuplikan video berwarna yang berasal dari masa sebelum Perang Dunia II ini diambil di tempat peristirahatan Hitler di Berchtesgaden, Bavaria, dan memperlihatkan saat sang Führer menaiki mobil Mercedes-Benz 770K (W150) Tourenwagen, yang merupakan versi umum dari "Grosser Mercedes". Meskipun berjenis convertible (atap bisa dibuka-tutup) berukuran besar, beberapa dari kendaraan Mercedes jenis ini mendapat modifikasi lapis baja pula sebagai tambahan keamanan. 46 buah Tourenwagen dikirimkan pada para petinggi pemerintahan Nazi Jerman dalam periode 1938-1943 (termasuk untuk Hitler dan Göring serta para gubernur di wilayah pendudukan). Beberapa diantaranya, entah bagaimana caranya, berakhir menjadi milik pribadi segelintir jenderal terkemuka Wehrmacht, termasuk sang "Rubah Gurun" Erwin Rommel. Selain itu, Marsekal Finlandia Carl Gustaf Emil Mannerheim menjadi satu-satunya orang di luar Jerman yang mendapat kehormatan untuk mendapatkan mobil super mewah ini. Harga satu mobil ini sendiri setara dengan satu buah rumah gedong, atau sama dengan kurs satu juta euro di masa sekarang! BTW, untuk identifikasi orang-orang di sekeliling Hitler adalah sebagai berikut: perwira berseragam hitam Allgemeine-SS pertama yang menuruni tangga adalah SS-Sturmbannführer Dr. Karl Brandt (Begleitarzt beim Führer und Reichskanzler); perwira berseragam hitam Allgemeine-SS kedua yang membukakan pintu mobil adalah SS-Untersturmführer Hans-Hermann Junge (Ordonnanzoffizier Führerbegleitkommando); perwira berseragam abu-abu adalah Oberstleutnant Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht); perwira yang memakai seragam putih musim panas adalah SS-Obersturmführer Max Wünsche (Ordonnanzoffizier Führerbegleitkommando); dan yang duduk di belakang kemudian adalah SS-Sturmbannführer Erich Kempka (Chef des Kraftfahrwesens beim Führer und Reichskanzler)


 Orang-orang terdekat Hitler berkumpul di teras Berghof sambil ngadu huntu dan kompak mengenakan seragam putih musim panas. Dari kiri ke kanan: SS-Sturmbannführer Prof.dr.med. Karl Brandt (Hitlers Begleitarzt); SS-Gruppenführer Julius Schaub (Chefadjutant des Führers Adolf Hitler); Dr. Albert Speer (Reichsminister für Rüstung und Kriegsproduktion); dan Prof. Heinrich Hoffmann (Reichsbilderstatter der NSDAP). Brandt dan Schaub sama-sama mengenakan seragam putih versi SS (Weißer Dienstrock für SS-Führer)


 Foto ini tampaknya diambil pada waktu yang sama dengan foto sebelumnya dan memperlihatkan, dari kiri ke kanan: Walther Hewel (Chef des persönlichen Stabes von Reichsaußenminister); Dr. Albert Speer (Reichsminister für Rüstung und Kriegsproduktion); dan SS-Sturmbannführer Prof.dr.med. Karl Brandt (Hitlers Begleitarzt)


Sumber :

Buku "Uniforms of the German Soldier; an Illustrated History from 1870 to the Present Day" karya Alejandro M. De Quesada
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman

Foto koleksi Hugo Jaeger

Foto koleksi pribadi Jim Haley
Foto koleksi pribadi Lionel H.

Foto koleksi pribadi Akira Takiguchi

Foto koleksi pribadi Martin J.W.

5sswiking.tumblr.com

www.audiovis.nac.gov.pl

www.collections.yadvashem.org

www.commons.wikimedia.org

www.en.wikipedia.org

www.forum.axishistory.com

www.fpp.co.uk

www.heroautographs.com

www.imagesdefense.gouv.fr

www.life.com
www.norgeslexi.no
www.onb.digital
www.ritterkreuztraeger.blogspot.com
www.shop.kriegcards.com

www.thirdreichcolorpictures.blogspot.com
www.wamuseum.com.au

www.warrelics.eu
ww
w.wehrmacht-awards.com