Saturday, July 17, 2010

Foto Studio Afrikakorps / Prajurit Berseragam Tropis

 
Dua foto yang diambil di sebuah studio di Jerman pada tanggal 13-14 April 1941 dan memperlihatkan anggota Panzer-Regiment 8 / 15.Panzer-Division yang mengenakan kelengkapan tropis yang baru mereka terima sebelum keberangkatan ke Afrika Utara sebulan setelahnya. Selain tropenuniform (seragam tropis) berwarna coklat dengan tambahan pin Totenkopf (tengkorak di bagian kerah), mereka juga mengenakan tropenhelm "Belanda" hasil rampasan dari tahun 1940


 Seorang prajurit Heer (Angkatan Darat Jerman) berfoto di studio dengan mengenakan pakaian "kebesarannya": tropenuniform (seragam tropis) dan tropenmütze (topi tropis) berwarna coklat tua, lengkap dengan baju dalam dan dasi berwarna coklat muda. Pakaiannya tampaknya masih kinclong dan belum dipakai terlalu lama, karena umumnya pakaian berbahan katun semacam ini cepat sekali memudar warnanya apabila dipakai terus menerus di wilayah yang beriklim tropis seperti Afrika Utara


Foto ini tidak diambil di Afrika Utara, tapi berlokasi di sebuah studio foto yang menjadi kampung halaman si prajurit di atas yang terletak di Bremerhaven. Dia bertugas di Italia dan foto tersebut diambil pada bulan September 1943. Foto ini adalah koleksi dari Hedwig (Hedy) Wessels yang merupakan mantan Flak-helferin Luftwaffe tahun 1944-1945 dan bertugas di seksi pencari jarak bersama unit 88 Flak-Batterie di perbatasan utara Bremen



Foto studio dari akhir tahun 1942 yang memperlihatkan para prajurit Gebirgsjäger (Pasukan Gunung) Jerman yang memakai tropenhemd (kemeja tropis), tropenmütze (topi tropis), Kurze Tropenhosen (celana pendek tropis), bergstiefel (sepatu gunung), serta bergabzeichen (lencana gunung). Muka-muka mereka "gosong" karena lama terpapar oleh matahari terik di Yunani. Mereka semua adalah anggota dari Gebirgsjäger-Regiment 756, yang pada bulan Februari 1943 dikirim ke Tunisia untuk bertempur melawan pasukan Sekutu. Unit ini tercatat sebagai satu dari hanya dua unit pasukan gunung Jerman yang beroperasi di wilayah Afrika Utara (satunya lagi adalah 2.Kompanie / Sonderverband 288). Meskipun bukan dilatih untuk jenis pertempuran padang pasir, kedua unit Gebirgsjäger tersebut berjuang melawan musuh dengan gigih, dan sempat membuat pasukan Amerika panik dalam Pertempuran di Celah Kasserine. Pada akhirnya, hampir tak ada satupun anggota Gebirgsjäger-Regiment 756 atau 2.Kompanie / Sonderverband 288 yang selamat kembali ke Jerman dalam peperangan di Afrika tahun 1943. Hampir semuanya terbunuh atau dijadikan tawanan perang oleh Sekutu


 Schütze Peter Demarczyk dalam sebuah foto studio yang diambil di Prancis Selatan bulan Juni 1942. Hanya ada satu medali yang tertempel di seragam tropisnya: Verwundetenabzeichen in Silber. Prajurit kelahiran 30 Juli 1909 ini pertama kali mendapat pelatihan kemiliteran di 2.Kompanie / Infanterie-Ersatz-Bataillon 159, dilanjutkan dengan 1.Kompanie / Infanterie-Ersatz-Bataillon 23. Penugasan lapangan pertamanya adalah di 7.Kompanie / Infanterie-Regiment 695 sebelum kemudian ditransfer ke 7.Kompanie / Infanterie-Ersatz-Regiment 607 dan 6.Kompanie / Infanterie-Regiment 23. Dia dipromosikan menjadi Gefreiter tanggal 1 Desember 1942 dan Obergefreiter tanggal 1 April 1943. Foto lain yang memperlihatkan Demarczyk bisa dilihat DISINI


 Seorang prajurit Heer (Angkatan Darat Jerman) dalam sebuah foto studio. Dia mengenakan tropenuniform (seragam tropis) dan tropenmütze (topi tropis) dengan warna gelap - kemungkinan besar coklat tua - yang merupakan model awal seragam tropis pasukan Jerman. Meskipun dalam foto ini sang prajurit "berusaha" untuk tersenyum, tapi tetap tidak bisa menyembunyikan sisa-sisa kegetiran perang yang nampak dari ekspresinya!


 Foto seukuran kartupos ini (13,5 cm x 8,5 cm) memperlihatkan seorang prajurit Heer mengenakan seragam tropis, lengkap dengan stahlhelm M40 yang juga dicat tropis (kuning pasir). Selain itu, dia juga memperlihatkan detail lain yang menarik: seragam tropisnya adalah dari tipe awal (yang biasa dipakai oleh anggota Afrikakorps) dan dilengkapi oleh baju dalam tropis serta schulterklappen tipe 'tropis'. Tak ada keterangan apapun yang menyertainya selain dari tandatangan di bagian muka dan '26-9-43' yang ditulis dengan tinta di bagian belakang. Kalau memang foto ini diambil pada tanggal 26 September 1943, maka bisa jadi dia diambil di Italia atau Balkan dan si prajurit adalah veteran perang Afrika


 Foto studio prajurit Afrikakorps dengan seragam tropis berwarna kuning pasir dan stahlhelm berwarna senada. Tidak ada Reichsadler (Elang Reich) di dadanya yang bisa menunjukkan apakah dia berasal dari cabang Wehrmacht yang mana, tapi kemungkinan dia berasal dari Luftwaffe. Perhatikan lubang kancing kerahnya yang terbuka serta kancing berwarna coklat kekuning-kuningan! Banyak foto yang memperlihatkan personel Luftwaffe yang memakai seragam tanpa dilengkapi dengan elang di bagian dada. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan: apakah ini disengaja, ataukah pasokan insignia untuk Luftwaffe memang tidak sebanyak kompatriotnya dari Heer? Terakhir: stahlhelm yang dikenakannya juga terlihat sedikit kekecilan!


Prajurit DAK mengenakan Trophelm, yang hanya digunakan di awal-awal perang saja untuk kemudian ditinggalkan karena dianggap ribet


Foto studio dari prajurit DAK dengan seragam standar sesuai regulasi



Pilot Luftwaffe muda dengan seragam tropis warna pucat/cerah


Foto studio para prajurit Afrikakorps lainnya

Sumber :
Buku "Afrikakorps 1941-43" oleh Gordon Williamson

www.afrikakorps.forumcrea.com
www.ebay.com

www.pinterest.com
www.wehrmacht-awards.com